Di era layar dan sinyal tanpa batas,
guru tak lagi sekadar pengajar di kelas,
ia arsitek pembelajaran,
merancang jembatan ke masa depan.
Jargon "ganti menteri, ganti kurikulum"
menjadi lagu yang harus ia dengar,
namun guru sejati takkan gentar,
ia reposisi diri, menyesuaikan arah.
Menguasai cyber pedagogy,
menyulam konten interaktif dengan hati,
membuka ruang belajar virtual,
dengan LMS sebagai wadah yang aktual.
Guru bukan sekadar penyampai materi,
tapi mentor yang penuh empati,
mengelola data, memberi umpan balik,
agar siswa terus tumbuh, tak pernah terbalik.
Di luar kelas, perannya berlipat,
sebagai pelita dalam keluarga,
penggerak masyarakat,
dan penjaga fondasi bangsa.
Ia mengajarkan etika dunia maya,
membentuk generasi yang bijak berdata,
tak hanya cerdas,
tapi juga santun dan bermartabat.
Di tangan guru,
masa depan tak lagi abu-abu,
dengan kreativitas dan inovasi IT,
ia membuka jalan bagi mimpi-mimpi.
Jadilah guru yang terus belajar,
yang memahami bahwa perubahan adalah keniscayaan.
Sebagai arsitek pembelajaran,
guru membangun pondasi peradaban.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H