Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Langkah Pagi yang Terhenti

24 November 2024   10:10 Diperbarui: 24 November 2024   10:11 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi menyingsing, mentari mulai menyapa,
Namun langkahku terhenti, hatiku terbelah.
Cahaya cinta yang dulu menyinari,
Kini redup, terhalang dinding yang tinggi.

Kau bilang, aku harus menghentikan langkah,
Sementara kau terus berjuang, begitukah?
Aku lelah mencari alasan,
Untuk mempertahankan cinta yang tak sejalan.

Cinta sejati, bukankah seharusnya saling mengerti?
Memberi ruang, dan saling menyinari?
Jika kau tak sanggup, tak apa, aku memaklumi,
Aku akan mencari kebahagiaan di hati yang lain.

Aku tak akan dendam, tak akan marah,
Hanya saja, hatiku terlalu lelah.
Aku ingin bahagia, ingin tersenyum lepas,
Tanpa harus terus menerus berjuang keras.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun