Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menghentikan Langkah, Melepaskan Harapan

24 November 2024   08:08 Diperbarui: 24 November 2024   08:12 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku harus menghentikan langkahku,
dan kau harus selesai memperjuangkanku,
begitukah akhirnya?
Sebuah benteng tinggi berdiri,
di atas pondasi doa yang selama ini kuagungkan,
namun tak pernah cukup untuk meruntuhkan jarak di antara kita.

Self-love mengajarkanku,
untuk berjalan pergi dari koneksi yang tak memahami,
yang tak memberi ruang bagi jiwaku bernapas,
karena cinta sejati bukanlah tentang menuntut,
melainkan tentang merayakan apa adanya.

Andai kau tahu,
aku tak akan dendam pada perpisahan ini,
aku hanya ingin kita jujur tanpa mencari alasan.
Kadang, jalan yang berbeda lebih baik
daripada terus berusaha melawan arus yang tak seirama.

Aku akan melepaskanmu,
bukan karena cinta ini tak cukup,
tetapi karena aku harus mencintai diriku lebih dahulu.
Dan di sana, di balik semua ini,
aku berdoa agar kau menemukan seseorang,
yang merayakan senyummu,
yang membiarkanmu bersinar tanpa batas.

Kita melepaskan,
bukan untuk melupakan,
tapi untuk memberi ruang bagi kebahagiaan
yang mungkin tak pernah kita temukan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun