Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pertobatan Abadi

24 November 2024   01:00 Diperbarui: 24 November 2024   01:25 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pertobatan Abadi

Tuhan,
aku percaya, hujan yang Kau turunkan
adalah rahmat yang membasuh bumi,
memberi hidup pada yang layu,
menghidupkan harapan pada jiwa yang gersang.

Namun di bawah hujan ini,
dalam sesalku yang menyesak,
aku ingin berbalik dari lumpur dosa,
meraih tangan-Mu yang selalu setia.
Doa tobatku adalah pelita,
cahaya kecil yang menembus pekat gelap hati.

Tapi Tuhan,
ampuni aku,
jika sesekali sunyi masih menyergapku,
sepi menggigilkan raga tuaku,
dan dingin ini menusuk lebih dalam dari hujan-Mu.

Aku tahu,
ini adalah perjalanan panjang,
pertobatan abadi yang memerlukan keberanian,
kesetiaan untuk menyerahkan segalanya pada-Mu.

Tuhan,
kupercayakan hidupku dalam genggaman-Mu.
Biarkan hujan terus turun,
membasuh segala noda di hatiku,
hingga aku benar-benar bersih,
dan siap kembali pada-Mu,
tanpa sesal, tanpa beban,
dalam damai yang abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun