Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

mentari selimut embun

22 November 2024   05:49 Diperbarui: 22 November 2024   09:01 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mentari Selimut Embun

Ada jiwa yang hadir bak mentari,
menyelimuti embun dengan hangat yang tak terlihat,
mereka datang diam-diam,
mengusir dingin yang bertahan terlalu lama.

Waktu di sisi mereka adalah sihir,
jam menjelma detik, detik menjadi hening yang memulihkan.
Mereka adalah pelipur lara,
obat yang tak tercatat dalam resep dunia.

Mereka melihatmu saat dunia berpaling,
mendengarmu ketika suara serak tak lagi lantang,
memahami getar hati yang bahkan kau sendiri tak mampu ungkapkan.
Dengan lembut, mereka mengembalikan sinarmu,
mengangkatmu dari redup yang kau kira abadi.

Mereka ini,
seperti mentari di pagi buta,
membangunkan embun dari dinginnya malam,
menyadarkan bahwa hidup, dengan segala perihnya,
masih punya sisi hangat yang layak diperjuangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun