Nikmat itu bukan hanya emas yang berkilau,
tapi hati yang lapang, pikiran yang teduh,
malam yang sunyi tanpa beban,
dan rindu yang menghangatkan dada di tengah kesepian.
Bagi yang merayakan malam Jumat,
ada doa yang melangit,
ada syukur yang menjalari tiap nafas,
menyatukan jiwa dengan Yang Mahakuasa.
Bagi yang berjaga hingga pagi,
entah ditemani hening atau kenangan,
ingatlah, perjuanganmu adalah doa yang lain,
langkahmu adalah bukti bahwa kau tak menyerah pada dunia.
Maka jika ada yang merendahkan mimpimu,
tetaplah berdiri, jangan runtuh.
Balas dengan keyakinan, bukan kemarahan.
Biarkan usahamu menjadi jawab atas keraguan mereka.
Karena kau kuat,
dan langit tahu betapa keras kau berjuang.
Nikmat itu tak melulu harus dirayakan,
kadang, cukup dengan percaya bahwa dirimu mampu bertahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H