Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dari Pinggir Kota Kusisir Mimpi

19 November 2024   05:05 Diperbarui: 19 November 2024   10:39 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi menyingsing, mentari menyapa,
Embun menari di dedaunan hijau.
Di bawah rumpun bambu, langkah terpa,
Pemulung mengais, dengan senyum pilu.

Sampah-sampah berserakan, tak bernilai,
Namun dia, itu rezeki.
Dengan tangan kasar, ia mencari,
Harapan baru, di tengah sunyi.

Dari pinggir kota, ku sisir mimpi,
Mencari makna, di setiap pagi.
Kaisan kata, dalam permenungan ini,
Tentang hidup, tentang perjuangan.

Seandainya waktunya, bisa kulipat,
Ku percepat langkah, menuju puncak.
Namun, hidup tak seindah mimpi,
Ada waktu untuk berlari, ada waktu untuk berhenti.

Kejar mimpi, tapi jangan lupa,
Untuk menghargai apa yang Anda miliki.
Hari ini indah, awal yang baru,
Mari kita hargai setiap bagiannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun