Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seutas Tali Penebusan Dosa

19 November 2024   01:28 Diperbarui: 19 November 2024   02:21 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seutas Tali Penebusan Dosa

Bukan emas, bukan perak yang kuutang,
Namun maaf dan ampun yang terlupa.
Pada sesama, pada Sang Pencipta,
Beban ini menyesakkan jiwa.

Seutas tali penebusan kusulam,
Dari doa yang terucap dalam malam.
Langkahku berat, jalan penuh duri,
Namun harapku satu: kembali suci.

Setiap jejak adalah pengingat,
Bahwa hidup tak selalu sejalan.
Ada yang tinggal, ada yang pergi,
Namun aku tetap berjalan sendiri.

Ya Allah, terimalah penyesalan ini,
Hapuskan khilaf dalam hati nurani.
Karena di akhir perjalanan hidupku,
Hanya Engkau sandaran jiwaku.

Hatiku memohon ampunan-Mu,
Semoga ikhlas menyatu dengan waktuku.
Beban rasa perlahan terlepas,
Hingga kedamaian menjadi warisan abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun