Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saat Semua Habis Tak Tersisa

17 November 2024   18:05 Diperbarui: 17 November 2024   18:07 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat Semua Habis, Tak Tersisa

Bisu...
ketika dunia terasa kosong, tanpa suara.
Semua habis, tak tersisa,
hanya kenangan yang perlahan berbisik,
menggugah hati untuk berpikir kembali.

Hidup...
kenapa masih terjebak dalam mimpi belakang?
Kenangan-kenangan yang pernah kugenggam erat,
kini hanya serpihan dalam kesederhanaan,
mengajarkan aku tentang makna kehilangan.

Kadang, luka menjadi jalan menuju ikhlas,
mengurai beban yang tak mampu kukata.
Saat keluarga bertumpu pada pundakku yang lelah,
aku belajar menerima, merelakan, meski dengan air mata.

Semakin kuterima, semakin kutemukan damai,
sebuah ketenangan yang lahir dari keikhlasan.
Meski beban tetap berat, langkah tetap perlahan,
aku percaya, hidup ini masih layak diperjuangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun