Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kesunyian yang Menyentuh Jiwa

17 November 2024   10:10 Diperbarui: 17 November 2024   10:25 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di balik dinding keheningan yang membisu,
tersimpan luka yang tak ingin mengaku.
Kesakitan menyelinap di setiap tarikan napas,
menggetarkan jiwa, mengiris rasa tanpa batas.

Kesunyian, teman setia di malam yang pekat,
membisikkan kenangan yang sulit dilupakan.
Di sana ada luka yang diam-diam bernafas,
mengukir jejak perih di ruang hati yang lelah.

Namun dalam kesakitan yang mendera,
jiwa tetap berdiri, walau tertatih-tatih.
Karena luka, meski menyakitkan,
adalah jalan menuju pengertian yang mendalam.

Kesunyian ini, bukanlah akhir cerita,
hanya jeda untuk jiwa yang lelah berjuang.
Pada waktunya, cahaya akan menyapa,
menyembuhkan luka, memberi arti pada rasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun