Waktu, sang pengelana tanpa jeda,
tak pernah memberi kesempatan untuk mengulang.
Namun di setiap detiknya yang tak kembali,
ia menyelipkan harapan untuk kita berubah.
Kakek berkata dengan bijak dan sederhana,
"Tak perlu kaya untuk memberi sedekah,
tak perlu sempurna untuk berbuat baik.
Cukup dengan hati tulus yang rela berbagi."
Ajarannya menanamkan makna mendalam,
tentang ketulusan yang tak diukur oleh harta.
Kepedulian itu seperti mata air yang jernih,
mengalir untuk sesama tanpa pilih kasih.
Kita diajarkan, bahwa kebaikan adalah warisan,
bukan tentang berapa banyak, tetapi seberapa tulus.
Sebuah senyum, sebuah uluran tangan kecil,
mampu mengubah dunia orang lain menjadi indah.
Waktu terus berlalu, tapi pesan itu abadi,
bahwa hidup ini bukan untuk menunggu,
melainkan untuk bertindak, berbagi, dan peduli,
tanpa syarat, tanpa pamrih, hanya cinta sejati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H