Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Tepuk Tangan di Atas Derita

10 November 2024   19:14 Diperbarui: 10 November 2024   19:17 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di antara riuh tepuk tangan gemuruh,
Ada hati yang terluka, merintih.
Jangan biarkan tawa merekah lepas,
Saat ada air mata yang deras.

Di balik sorot lampu yang gemerlap,
Tersimpan duka, luka yang mendalam.
Jangan jadikan penderitaan sebagai tontonan,
Empatilah, ulurkan tangan.

Setiap tetes air mata, adalah cerita,
Tentang perjuangan hidup, yang tak pernah berhenti.
Jangan biarkan mereka merasa sendiri,
Berikan semangat, jadilah sahabat sejati.

Mari tebar kasih, bukan luka,
Bantu mereka bangkit, bukan merendahkan.
Dunia ini indah, jika kita saling peduli,
Bersama membangun, masa depan yang lebih berarti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun