Di antara nyata dan abstrak, seutas benang halus,
Nafas, jembatan kehidupan, menyambungkan dua halus.
Hati dan pikiran, berpadu dalam satu ritme,
Mengayun perlahan, dalam irama yang setime.
Dengan nafas, kita kendalikan diri,
Menjaga hati, agar tak terjerat iri.
Kemarahan, dendam, sirna ditelan waktu,
Digantikan kasih, dan rasa syukur yang dituju.
Kelimpahan hidup, bukanlah tujuan akhir,
Namun anugerah, yang harus disyukuri.
Dengan nafas yang tenang, kita hadapi dunia,
Menebar kebaikan, untuk sesama.
Setiap hembusan, adalah doa yang terucap,
Membawa kita lebih dekat, pada Sang Pencipta.
Dalam kedamaian jiwa, kita temukan arti hidup,
Sebuah perjalanan, yang penuh makna dan kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H