Di bawah langit senja yang meredup perlahan,
kutitipkan mawar hitam, tanda kasih yang tak terkatakan,
untuk ayah yang meninggalkan jejak kebaikan
dalam setiap langkah kecil yang ia tanamkan.
Setiap gerakmu, Ayah, adalah ombak lembut,
mencipta riak, mengalir pada hidup yang tersentuh.
Tanpa kau sadari, kebaikan itu menyebar luas,
mengilhami yang lain, membuat dunia lebih terasa hangat.
Kini, kuselipkan doa di kelopak mawar hitam ini,
agar segala kasih dan pengorbananmu tak pernah sia-sia,
melahirkan generasi yang terus memberi,
membangun siklus cinta dan kebaikan tanpa akhir.
Ayah, di bawah senja yang abadi,
kutitipkan rasa syukur dan kenangan ini,
karena setiap usaha kecilmu, bagai benih di tanah gersang,
tumbuh menjadi hutan yang menaungi banyak hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H