Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pertobatan Hati

3 November 2024   22:53 Diperbarui: 3 November 2024   23:29 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pertobatan Hati

Penyesalan terbesar adalah,
merasa tersakiti oleh ulah sendiri,
menyalahkan dunia yang tak bersalah,
sementara kita yang melukis luka.

Itulah sebabnya---
dari sekian banyak manusia di dunia,
yang pantas kau nasehati terus menerus,
adalah dirimu sendiri,
yang tak henti mengulangi kesalahan.

Aku pernah jatuh cinta,
pada seseorang yang tak bisa kumiliki,
sebuah rasa yang terperangkap dalam doa,
masih terukir di sudut hati,
meski tak terucap dalam kata.

"Siapa sih..??"
sampai setulus dan sesetia itu,
adakah yang tahu,
perasaan ini yang tak terbalas,
namun tetap bertahan dalam diam?

Dalam setiap helaan napas,
kuucapkan namamu dalam pengharapan,
dalam podcast hidup yang tak bisa kuungkap,
aku sebut dalam doa,
sebuah pertobatan hati yang takkan pernah padam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun