Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Petang Tak Meninggalkan Senja (2)

31 Oktober 2024   17:17 Diperbarui: 31 Oktober 2024   17:20 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Petang Tak Meninggalkan Senja

Di petang yang tenang, senja takkan pergi,
Membawa mentari meski malam merenggutnya.
Cahaya lembut menyentuh bumi,
Menggugah rasa dalam hening yang ada.

Tempat ternyaman adalah ruang jiwa,
Di mana kita bisa menjadi diri sendiri.
Meski sendiri dan sepi terasa nyata,
Setidaknya tak perlu berpura-pura lagi.

Dalam kesunyian, aku menemukan arti,
Lebih baik sendiri daripada bergaul dengan palsu.
Karena dalam keheningan, aku hidup berani,
Tak ada yang menilai, hanya diriku yang tahu.

Kesepian bukanlah musuh yang menakutkan,
Ia teman setia di saat-saat sunyi.
Karena sendiri pun tak akan membuatku mati,
Justru memberi ruang untuk merenungi hati.

Malam datang membawa bintang-bintang bersinar,
Namun senja tetap terukir dalam ingatan.
Kau ajarkan bahwa kehadiranmu takkan pudar,
Walau gelap datang menjemput harapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun