Upavasa, sejenak menepi,
meninggalkan gemuruh duniawi,
merasuk dalam keheningan diri,
mendekat pada inti,
menyingkap makna hakiki.
Lapar bukan sekadar raga yang kosong,
melainkan hati yang berpuasa dari hasrat,
melepaskan nafsu yang memeluk erat,
hingga jiwa terbebas, ringan mendekap.
Dalam batasan yang kita rengkuh,
tersimpan pelajaran tentang rasa cukup,
bahwa di balik kekosongan ini,
ada ruang bagi cahaya untuk menyusup.
Upavasa, jalan menuju kedalaman,
tempat diri menemukan ketenangan,
bukan semata menahan,
tapi belajar memberi tanpa meminta,
menjadi, tanpa kehilangan makna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H