Puisi Mentari di Terbangun di Ufuk Timur
Mentari terbangun, menyapa ufuk timur,
Dengan sinar lembut, menghangatkan kalbu.
Sambil memanjatkan doa syukur yang tulus,
Untuk nafas yang Engkau berikan, oh Sang Pencipta.
Di balik cahaya, ada bayang-bayang,
Tak semua jiwa mampu menerima terang.
Mereka yang tak bisa berdiri di sampingmu,
Hanya akan mengaburkan sinar yang kau bawa.
Jangan hiraukan suara-suara meragukan,
Karena mereka bukan bagian dari perjalanan.
Hadiahkan mereka dengan ketidakhadiranmu,
Agar mereka tahu betapa berharganya dirimu.
Alihkan fokus pada jiwa-jiwa penuh cinta,
Yang melihat nilai dalam setiap langkahmu.
Mereka adalah harta yang tak ternilai,
Menjaga dan menghargai dirimu apa adanya.
Pilihlah untuk bersama mereka yang mencintai,
Yang mendukung setiap impian dan harapanmu.
Karena dalam pelukan kasih sayang ini,
Kau akan menemukan kekuatan untuk bersinar lebih terang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H