Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pesan Pagi Pada Mentari

27 Oktober 2024   06:06 Diperbarui: 27 Oktober 2024   08:59 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi berbisik pada mentari,
dalam riuhnya nyanyian burung-burung,
mengajarkan kita pada terbit yang tak abadi,
bahwa menerima perubahan adalah pilihan,
seperti anak kalimat yang mengerti isyarat pulang.

Pulang, masuk ke dalam palung rindu,
di mana bayang-bayang cinta terus menghantui,
tenggelam dalam kedalaman yang tak pernah surut,
Ah, Sayang...
aku juga merindu pulang.

Jika matahari bersembunyi sementara,
belajarlah merayakan sinar bulan,
karena perubahan adalah tarian waktu,
mengalir seperti sungai yang menerima tiap liku.

Begitulah hidup berputar,
kadang yang terbaik adalah mengalir saja,
dan temukan damai di tengah arus,
di mana rindu berpulang dalam keabadian cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun