Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Sejatinya

31 Oktober 2024   22:54 Diperbarui: 31 Oktober 2024   22:56 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sejatinya memandangmu adalah sebuah kesenangan,
Setiap tatapanku terukir dalam jiwa,
Namun menyukaimu ialah sebuah kesalahan,
Karena hatiku terjebak dalam rasa yang tak berdaya.

Jatuh cinta padamu merupakan suatu penderitaan,
Seperti badai yang datang tanpa peringatan,
Kurasa bukan cinta yang kejam padaku,
Bukan keadaan yang tega padaku,

Tapi dirimu yang tak pernah peduli,
Siapa diriku dan seberapa sakitku mengertimu.
Dalam setiap detik aku berjuang sendiri,
Menahan rasa ini yang terus membunuhku perlahan.

Kau hadir bagai cahaya di ujung gelap malam,
Namun sinarmu hanya ilusi belaka,
Aku terjebak dalam harapan yang samar,
Mencari arti di antara bayang-bayang kita.

Kini aku belajar dari setiap luka ini,
Bahwa hidup adalah perjalanan penuh makna.
Setiap langkah adalah pelajaran berharga,
Menghadapi ketidakpastian dengan keberanian jiwa.

Kau mungkin tak melihat betapa aku berjuang,
Tapi aku akan terus melangkah meski berat.
Karena hidup ini adalah tentang menemukan diri,
Dan menyadari potensi yang ada di dalam hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun