Memandangmu, Menyukaimu, dan Jatuh Padamu
Sejatinya, memandangmu adalah kesenangan yang sederhana,
Seperti sinar mentari yang hangat namun tak kujamah,
Namun menyukaimu mungkin sebuah kesalahan,
Dan jatuh cinta padamu menjadi penderitaan panjang.
Kukira bukan cinta yang kejam padaku,
Bukan pula keadaan yang menjadikanku terluka,
Tapi dirimu yang tak peduli pada siapa aku,
Dan seberapa dalam luka yang kujalani, hanya untuk memahami.
Namun aku sadar, ini adalah perjalanan,
Setiap langkahku adalah pelajaran,
Di tengah ketidakpastian, aku mencari arah,
Menghadapi tantangan yang kian membawa kemungkinan baru.
Aku tahu, diri ini sedang berproses,
Menyusun kepingan hati yang pernah runtuh,
Melangkah dengan perlahan, terus berjalan,
Menemukan potensi yang ada dalam diam.
Jadi, biarkan aku terus maju, dengan bekas luka ini,
Karena sejatinya, aku melakukan yang terbaik,
Menghadapi hidup dengan kekuatan baru,
Dan meski rasa pada dirimu masih ada,
Aku tetap berjanji untuk mencintai diriku sepenuhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H