Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Hujan Menyingkirkan Senja

25 Oktober 2024   19:17 Diperbarui: 25 Oktober 2024   19:54 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Hujan Menyingkirkan Senja

Hujan menari, menyingkirkan senja,
Mendung tebal bersekongkol dengan angin dingin,
Membawa aroma basah yang membius alam,
Menguasai cuaca, menciptakan suasana tenang.

Hujan ini abadi, malam ini kita rayakan,
Refleksi kepergian yang mengusir mentari,
Belenggu kabut hitam menyelimuti bumi,
Namun jarum sinar waktu berontak tak henti.

Pandangi rembulan yang kau tutup awan muram,
Agar kau abadi dalam cahaya yang tak tertembus,
Bintang asa bersinar di tengah kegelapan,
Sebelum alarm ayam berkokok memaksa mentari merekah.

Seperti sinar bunga nafas kehidupan,
Hujan membawa harapan baru dalam setiap tetesnya,
Menghapus jejak kesedihan dan keraguan,
Menjaga jiwa tetap hidup dalam pelukan malam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun