Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Mengusir Senja

27 Oktober 2024   03:03 Diperbarui: 27 Oktober 2024   03:14 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan Mengusir Senja

Hujan turun, mengusir senja perlahan,
Seperti kepergian yang menyingkirkan mentari,
Mengoyak zona nyaman dalam waktu yang tak seirama,
Memaksa kita menatap rembulan di langit muram.

Awan kelabu menutup pandangan,
Kau ingin abadi dalam keheningan,
Tak tertembus bintang asa yang biasanya bersinar,
Seakan ingin menyimpan malam dalam genggaman.

Namun waktu berputar tak kenal lelah,
Alarm ayam akan memanggil mentari lagi,
Menguak gelap dengan sinar yang merekah,
Seperti bunga-bunga yang tersenyum pada pagi.

Nafas kehidupan mengalir kembali,
Hujan dan senja telah berlalu,
Tinggallah jejak yang membisikkan pelajaran,
Bahwa setiap kepergian hanyalah persinggahan,
Menuju awal yang baru, menuju fajar yang dinanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun