Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja yang Pergi, Bulan yang Tersembunyi

26 Oktober 2024   00:59 Diperbarui: 26 Oktober 2024   01:07 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja yang Pergi, Bulan yang Tersembunyi

Hujan menghapus senja, mentari pun pergi,
Meninggalkan jejak basah di bumi.
Kau sembunyikan rembulan di balik awan kelabu,
Seakan enggan melihat dunia yang begitu redup.

Waktu berganti, zona nyaman terusik,
Perubahan datang, tak bisa dibendung lagi.
Bintang asa redup, tertutup awan muram,
Menanti mentari pagi, membakar dahaga malam.

Kokok ayam menyuarakan fajar,
Menyambut mentari, menyinari dunia.
Bunga mekar, membawa harum kehidupan,
Menyembuhkan luka, membuka lembaran baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun