Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gemuruh Riuh Pada Segenggam Tabah

31 Oktober 2024   11:11 Diperbarui: 31 Oktober 2024   11:28 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gemuruh Riuh Pada Segenggam Tabah

Dalam gemuruh riuh dunia yang tak henti,
Aku genggam tabah ini erat,
Meski angin keras menghempas,
Dan badai datang menggulung harapan.

Ada lubang kecil di tengah kegelapan,
Sinar asa menembus perlahan,
Menyelusup di celah-celah hati,
Menghangatkan jiwa yang hampir beku.

Aku tahu, tak mudah melangkah di jalan ini,
Namun di balik segala hiruk pikuk,
Ada keyakinan yang takkan sirna,
Bahwa segenggam tabah ini cukup,
Untuk bertahan, untuk terus melawan.

Sinar itu kecil, tapi nyata,
Dan di dalamnya ada janji,
Bahwa tak ada malam yang abadi,
Dan esok akan datang membawa terang yang lebih pasti.

Bersama gemuruh, bersama riuh,
Aku tetap berdiri,
Dengan segenggam tabah,
Dan lubang sinar asa yang tak pernah padam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun