Menunggumu sampai akhir hidupku,
Hingga ku menutup mata dengan tenang,
"Jika tidak denganmu, maka tidak dengan siapapun,"
Kata-kata ini terukir dalam jiwa, takkan pernah pudar.
Yang terpisah hanya raganya, bukan hatinya,
Dalam setiap detak jantungku, namamu bergetar,
Ada banyak tentang dirimu yang menginspirasi orang lain,
Seperti sinar mentari yang menerangi kegelapan malam.
Perhatikanlah kekuatanmu lebih dari kelemahanmu,
Kau tidak seburuk yang kau percayai;
Ada banyak hal yang kau atasi dengan gigih,
Berikan dirimu sedikit penghargaan atas semua itu.
Kau mungkin tidak sempurna, tapi kau luar biasa apa adanya,
Menjadi alasan aku terus berjuang tanpa henti.
Mengukir dalam bahtera dan dermaga yang sama,
Dalam satu pokok tujuan hingga roda waktu berhenti.
Setiap langkah kita adalah bagian dari perjalanan ini,
Menyusuri jalanan kehidupan berdua meski terpisah jarak.
Cinta kita adalah jangkar di tengah badai kehidupan,
Sampai saatnya tiba untuk bersatu kembali selamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H