Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

jika luka adalah bahasa

19 Oktober 2024   19:51 Diperbarui: 19 Oktober 2024   19:57 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jika Luka Adalah Bahasa

Jika luka adalah bahasa,
maka tiap retak di hati bercerita,
tentang hari-hari yang sukar diungkapkan,
tangis yang tersimpan dalam senyap,
memahat kisah di sudut-sudut jiwa,
yang tak pernah benar-benar hilang.

Jika luka adalah kata,
maka setiap perih adalah makna,
sebuah pesan yang tertinggal di kulit,
mengguratkan kenangan pahit yang sulit,
seperti tinta yang tak pernah pudar,
mewarnai lembar kehidupan yang tak sempurna.

Namun, di balik setiap luka yang terucap,
ada kekuatan yang sedang bangkit,
sebab pemula itu banyak, tapi penyelesai sedikit,
dan dalam retak-retak yang menyakitkan,
kita temukan tekad yang tak terhentikan.

Untuk mewujudkan mimpi menjadi nyata,
diperlukan lebih dari sekadar angan-angan,
dibutuhkan ketetapan hati, dedikasi,
disiplin diri dan usaha yang tak kenal lelah.
Orang mulai mencapai keberhasilan
ketika mereka memutuskan untuk terus melangkah,
meski luka adalah bahasa yang mereka pahami,
dan perih menjadi bagian dari perjalanan itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun