Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menari Sampai Tua

19 Oktober 2024   21:26 Diperbarui: 19 Oktober 2024   21:28 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menari Sampai Tua

Saat kita lanjut usia,
langkah mungkin tak secepat dulu,
tapi jiwa ini takkan berhenti menari,
melodi kehidupan tetap mengalun,
menyentuh hati yang penuh kenangan.

Tua adalah anugerah,
bukan sekadar angka yang tertera,
setiap kerut di wajah adalah kisah,
setiap detik yang berlalu,
menyimpan hikmah yang tak ternilai.

Mari kita menari dalam gerak yang lambat,
dengan senyuman yang tak pernah pudar,
menyongsong hari-hari yang tak terulang,
dengan rasa syukur di setiap langkah,
merayakan cinta yang telah kita rajut bersama.

Kita pasti tua,
tapi semangat takkan pudar,
karena di dalam jiwa,
ada keceriaan yang tak pernah mati,
biarlah musik kehidupan terus berdansa,
menyentuh hari-hari kita dengan warna-warni.

Saat kita lanjut usia,
mari kita menari hingga akhir,
dengan hati yang terbuka,
dan kenangan yang tak terlupakan,
setiap langkah adalah perayaan,
menuju kebahagiaan yang abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun