Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Diranggas Kegelapan Pagi

19 Oktober 2024   10:46 Diperbarui: 19 Oktober 2024   10:47 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi: Diranggas Kegelapan Pagi

Diranggas Kegelapan Pagi
Dalam kegelapan pagi yang sunyi,
Bayangan malam masih membayangi,
Saat mentari merekah, sinarnya menembus,
Tulang-tulang lelah yang terbaring malas.

Menembus Zona Nyaman
Mentari datang membawa harapan baru,
Menggugah jiwa dari tidur yang panjang.
Zona nyaman kini terasa sempit,
Kemalasan berusaha menggenggam erat.

Bangkit dari Keterpurukan
Namun cahaya itu takkan berhenti,
Ia memanggil setiap jiwa untuk bangkit.
Dengan hangatnya, ia menghapus kabut,
Mendorong langkah untuk melangkah maju.

Kekuatan dalam Cahaya
Setiap sinar adalah kekuatan tersembunyi,
Mengajak kita untuk berani bermimpi.
Di balik kegelapan ada keindahan menanti,
Hanya perlu keberanian untuk melangkah pergi.

Menuju Hari yang Baru
Mari kita sambut hari dengan penuh semangat,
Biarkan mentari membakar segala rasa malas.
Dengan tekad dan harapan di dada,
Kita akan menaklukkan dunia yang terbentang luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun