Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menghancurkan Cacat Jiwa (2)

19 Oktober 2024   06:35 Diperbarui: 19 Oktober 2024   06:55 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menghancurkan Cacat Jiwa

Dalam gelap malam, cacat jiwa menggerogoti,
sombong yang membusuk, kikir yang mengikat hati,
iri menembus relung, rakus menyelimuti rasa,
malas yang membelenggu, dengki tak henti menari,
pikiran kotor meracuni, dendam yang terpendam.

Api makian mendidih, membakar dalam diam,
sumpah serapah yang tertumpah,
hilang dalam pekatnya malam,
sementara cinta sejati seakan sirna,
hanya asa dan belas kasih-Mu yang kutunggu.

Dalam perjalanan pertobatan,
ku harapkan metanoia yang membawa cahaya,
sang mentari pagi menerangi kesucian jiwa,
yang terluka oleh luka batin terdalam,
terbelenggu dalam kekanak-kanakan.

Gulatkan diriku dalam proses kedewasaan,
menyusun kembali kepingan yang hancur,
menghancurkan semua cacat jiwa yang membelenggu,
agar tak ada lagi ruang bagi yang negatif,
hanya cinta dan cahaya yang abadi,
membawa jiwa ini kembali ke jalan-Mu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun