Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menanti dengan Sabar

14 Oktober 2024   18:40 Diperbarui: 14 Oktober 2024   18:42 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menanti dengan Sabar

Kebaikan butuh waktu,
seperti benih yang harus sabar menunggu hujan,
dan tunas yang perlahan mencumbu matahari,
delay bukan penolakan,
hanya jeda untuk mengasah hati dan pikiran,
agar siap menyambut berkah yang menunggu di ujung waktu.

Jangan ragukan dirimu,
jangan lelah menatap impianmu,
destinimu terjalin dalam garis yang tak pernah salah,
meski jalannya mungkin berliku,
tapi di sanalah kau ditempa,
menjadi lebih kuat, lebih bijak.

Tetaplah sabar,
percaya pada alurnya,
karena hidup memiliki caranya sendiri
untuk menyusun puzzle yang belum terlihat utuh.
Dan pada akhirnya,
semua akan teratur,
seperti matahari yang tak pernah gagal terbit,
meski malam terasa begitu panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun