Kasih yang Menegang di Saat Tak Tepat
Mengapa kau menegang, kasihku,
di saat yang tak tepat,
ketika harapan terselimut awan gelap,
di ufuk hati yang rapuh,
hanya sebesar lubang jarum kuharap sinar,
melesat seperti panah yang tak meleset.
Dalam pergulatan jiwa,
di lorong-lorong penyesalan yang dalam,
aku mencari cahaya-Mu, Bapa,
berharap panah itu menembus gelap,
menyentuh hati yang jauh tersesat,
agar aku bisa kembali,
berbalik dan bertobat di hadapan kasih-Mu.
Melesatlah, panah terang dari surga,
pada titik yang paling butuh cahaya,
sebab dalam pelukan-Mu, Bapa,
ada damai yang tak pernah salah,
ada cinta yang tak pernah terlambat,
menuntun jiwa ini pulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H