Kasih yang Menegang di Saat Tak Tepat
Mengapa kau menegang, kasihku,
di saat yang tak tepat,
ketika harapan terselimut awan gelap,
di ufuk hati yang rapuh,
hanya sebesar lubang jarum kuharap sinar,
melesat seperti panah yang tak meleset.
Dalam pergulatan jiwa,
di lorong-lorong penyesalan yang dalam,
aku mencari cahaya-Mu, Bapa,
berharap panah itu menembus gelap,
menyentuh hati yang jauh tersesat,
agar aku bisa kembali,
berbalik dan bertobat di hadapan kasih-Mu.
Melesatlah, panah terang dari surga,
pada titik yang paling butuh cahaya,
sebab dalam pelukan-Mu, Bapa,
ada damai yang tak pernah salah,
ada cinta yang tak pernah terlambat,
menuntun jiwa ini pulang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI