Hilang dari Dunia Maya, Bersinar di Dunia Nyata
Hilanglah aku dari layar maya,
dalam gemuruh kata yang semu,
di balik topeng gambar dan suara,
tak lagi kutemukan jati diri yang sejati.
Namun di dunia nyata, aku bersinar,
di bawah sinar mentari yang tak berpura,
dengan langkah yang pasti,
mengukir jejak di tanah yang nyata.
Tak perlu sorak dari dunia maya,
sebab kilauku bukanlah sekadar ilusi,
aku hidup di sini, dalam nyata,
menyentuh yang bisa kurasa,
menyapa yang sungguh ada.
Hilang dari pandangan yang fana,
namun jiwa tetap teguh berdiri,
bersinar dalam kesederhanaan,
karena hidup bukanlah tentang penampilan,
tapi tentang keberanian untuk jadi diri sendiri.
Dulu dunia maya, rumahku yang nyaman,
Layar benderang, teman setiaku.
Menggelutinya siang dan malam,
Hingga lupa waktu, dunia nyata.
Kini kutinggalkan, jejak digital,
Memilih nyata, yang lebih bermakna.
Sinar matahari, mengganti cahaya layar,
Angin segar, mengusir kepenatan.
Dunia nyata, penuh warna dan cerita,
Menunggu untuk dijelajahi.
Manusia nyata, dengan segala cinta,
Menghangatkan jiwa, yang dulu sepi.
Kuhargai setiap detik, yang ku miliki,
Menjalin relasi, yang lebih berarti.
Hilang dari dunia maya, tak mengapa,
Karena di dunia nyata, aku bisa bersinar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H