Malam dalam Jeritan Hutang Rasa
Malam datang bersama jeritan sunyi,
hutang rasa menggema di sudut hati,
menembus akal budi yang terjaga,
menusuk dalam, menajamkan rasa.
Solidaritas terlahir dari luka,
hati nurani dipaksa terjaga,
di bawah langit gelap penuh asa,
kita berdiri bersama, bangkit dari duka.
Hutang rasa ini bukan sekadar janji,
tapi panggilan dari jiwa yang saling mengisi,
di atas landasan persaudaraan,
kita temukan harapan yang sama.
Malam tak lagi terasa sepi,
ketika hati berbisik dalam harmoni,
kita bangkit, bersama melawan sunyi,
menghapus jeritan dengan solidaritas yang tak pernah mati.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!