Menembus Mata Panah
Menembus mata panah yang melesat,
saat sinar genta menerobos gelapnya malam,
selepas hujan yang meredam suara dunia,
kita melangkah menuju asa dan cinta.
Cahaya itu membelah langit,
membuka mata jiwa yang lama terpejam,
menyusup ke dalam relung yang terdalam,
menghancurkan tujuh cacat jiwa yang membelenggu.
Dalam denting roh yang terbangkitkan,
bahasa-Nya berbisik lembut namun kuat,
mengalir dalam nadi harapan,
menguatkan hati yang hampir patah.
Di sinilah kita berdiri,
menyambut fajar yang baru,
dengan jiwa yang terbebas,
menuju cinta yang abadi,
dengan Roh-Nya membimbing setiap langkah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H