Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bertahan dalam Kerapuhan

23 September 2024   21:01 Diperbarui: 23 September 2024   21:15 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bertahan dalam Kerapuhan

Seolah mampu bertahan dalam kerapuhan,
saat jiwa terasa rapuh seperti dedaunan,
aku bangkit perlahan, meski tertatih,
mendekat pada asa yang kian samar.

Di antara celah sinar mentari,
rembulan, dan bintang yang kecil sekalipun,
ada secercah harapan,
yang meski redup, tak pernah benar-benar padam.

Sekecil apapun sinar itu,
ia tetap membimbing langkahku,
melintasi malam yang dingin dan panjang,
menuju pagi yang menanti dengan tangan terbuka.

Karena dalam kerapuhan,
tersembunyi kekuatan yang tak terduga,
dan di balik gelap,
selalu ada cahaya, meski sekecil apapun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun