Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

mengarungi lautan waktu

15 September 2024   19:22 Diperbarui: 15 September 2024   19:23 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengarungi Lautan Waktu

Di tepi lautan waktu yang tersisa,
aku berdiri, menatap ombak bergulung,
membawa kisah-kisah yang telah lewat,
dan pertanyaan tentang esok yang masih tersimpan.

Duhai hidup, pergulatan ini tak pernah mudah,
saat dunia menarik, memintaku menyesuaikan,
namun aku tahu, kita datang bukan untuk menetap,
hanya musafir di persinggahan fana.

Angin berbisik, jangan terlalu keras,
mengikuti ritme yang tak selalu milikmu.
Ada perjalanan panjang di depan,
bukan untuk meraih dunia, tapi untuk pulang.

Siapkan saja bekalmu,
dari setiap peluh, sabar, dan kasih yang kau titipkan,
di hati yang pernah kau sentuh dengan kebaikan,
itu yang akan menuntunmu, melintasi badai.

Usia yang tersisa,
seperti layar terkembang,
kita hanya perlu percaya,
bahwa pelabuhan terakhir menanti di balik cakrawala.

Bukan dunia yang harus kita genggam,
tapi jejak cinta yang kita tinggalkan,
dan bekal jiwa yang siap menghadapi perjalanan pulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun