Di saat hati gundah, jiwa merana,
Muncullah sosok, bagai bidadari.
Dengan rosario di tangannya, ia datang,
Menebarkan kasih, menghapus derita.
Tatapannya teduh, bagai rembulan malam,
Senyumnya hangat, membelai kalbu.
Rosario di tangannya, bercahaya terang,
Menuntun langkah, menuju jalan yang benar.
Setiap manik rosario, adalah doa,
Yang terucap dari hati yang suci.
Menyembuhkan luka, menghapus duka,
Membawa harapan, menuju masa depan yang cerah.
Cinta bidadari, bagai embun pagi,
Menyejukkan jiwa, yang haus kasih sayang.
Dengan rosario di tangannya, ia berbisik,
"Janganlah takut, aku selalu ada di sampingmu."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H