Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dusta Diri

31 Agustus 2024   08:59 Diperbarui: 31 Agustus 2024   09:05 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dusta Diri"

Dalam bayang-bayang ekspektasi,
Aku hidup tanpa wajahku sendiri,
Menjadi cermin bagi harapan mereka,
Mengikuti jejak yang bukan milikku.

Setiap langkah adalah kebohongan,
Tersenyum dalam kepalsuan,
Hidupku terperangkap dalam mimpi orang lain,
Menitipkan nasibku pada tangan yang bukan tanganku.

Kupikir ini adalah jalan yang benar,
Namun hati berbisik dengan getir,
Bahwa aku telah menjual diriku sendiri,
Dalam bungkusan yang mereka inginkan.

Di setiap kata, di setiap tindakan,
Ada dusta yang kian merangkak,
Memanjangkan rantai yang tak terlihat,
Mengikatku dalam kebohongan yang kusangka kenyataan.

Tetapi sampai kapan aku bisa bertahan?
Dalam hidup yang tak kuakui,
Dalam kebohongan yang kubangun sendiri,
Menunda kejujuran yang menyakitkan.

Maka, kini aku membuka mata,
Merobek topeng yang melekat erat,
Menyadari bahwa hidup ini adalah milikku,
Dan hanya aku yang berhak atas jalan yang kupilih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun