Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cahaya di Tengah Gelap

25 Agustus 2024   21:21 Diperbarui: 25 Agustus 2024   21:32 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cahaya di Tengah Gelap

Dalam lautan kepalsuan, ku berdiri tegak,
Menjadi mercusuar, di tengah badai.
Cahaya kebenaran, kuterangi gelap,
Meskipun dunia mencibir, tak peduli.

Jujurku bagai intan, berkilau murni,
Tak ternodai oleh lumpur duniawi.
Meskipun terkadang, hati terasa gundah gulana,
Ku tetap teguh, pada pendirianku.

Mereka yang buta, tak mampu melihat cahaya,
Lebih memilih kegelapan, yang membuai.
Kata-kataku, bagai angin lalu,
Namun kebenaran, akan tetap menyatu.

Tak perlu khawatir, jika tak dimengerti,
Karena kebenaran, tak perlu pembenaran.
Tetaplah bersinar, bagai bintang di langit,
Inspirasi bagi jiwa yang haus kebenaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun