Hati terluka, ditikam tajam,
Khianat menusuk, bagai pedang tajam.
Jangan menyalahkan diri, wahai sahabat,
Niat baikmu murni, tak pernah berdusta.
Air mata mengalir, membasahi pipi,
Kepercayaan hancur, menjadi debu.
Namun, ingatlah, badai pasti berlalu,
Pelangi akan muncul, setelah hujan mereda.
Pengalaman pahit, adalah guru terbaik,
Mengajarkanmu arti cinta sejati.
Kini kau lebih bijak, hati lebih kuat,
Siap menyambut bahagia, dengan hati lapang.
Jangan biarkan luka, menghancurkanmu,
Bangkitlah, hadapi hidup dengan tegar.
Cinta sejati akan datang, menjemputmu,
Membawa kebahagiaan, yang takkan pernah pudar.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!