Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tanah Dan Langit: Refleksi Jiwa

22 Agustus 2024   21:12 Diperbarui: 22 Agustus 2024   21:35 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanah dan Langit: Refleksi Jiwa

Manusia, lahir dari tanah yang lembut,
Dibentuk oleh alam, digenggam dalam rahim bumi.
Makan dari hasil tanah, dari biji yang tumbuh,
Menjadi kuat, berdiri di atasnya dengan bangga.

Kita hidup, menyusuri jalan-jalan berdebu,
Menghirup aroma tanah basah, menapak di bumi yang sama.
Namun, kenapa sering kali kita mendongak ke langit,
Berharap lebih, mengejar sesuatu yang tak terjangkau?

Langit, tinggi dan jauh,
Menggoda dengan janji-janji yang mengilap.
Padahal, tanah inilah yang memberi kita hidup,
Menjadi tempat kita kembali saat cerita berakhir.

Tidak semua layak diberi kesempatan kedua,
Ada luka yang terlalu dalam untuk sembuh sepenuhnya.
Maafkan, ya, untuk kedamaian jiwamu,
Tapi ingatlah, bagaimana mereka pernah mematahkanmu.

Kau adalah jiwa yang berharga,
Layak untuk diperlakukan dengan penuh cinta.
Jangan takut memilih hanya yang membawa sukacita,
Karena hidup ini singkat, dan kau pantas bahagia.

Bangunlah kehidupan yang memenuhi jiwamu,
Jangan lagi tergoda oleh langit yang tak pasti.
Tanah inilah yang merangkulmu dengan kehangatan,
Menjadi tempat di mana mimpi-mimpi bisa tumbuh subur.

Dan jika kau harus kembali ke tanah suatu saat,
Kembalilah dengan damai, tanpa penyesalan.
Karena kau telah hidup dengan penuh makna,
Menyadari bahwa kehidupan yang sejati,
Adalah yang dipijak di bumi, bukan yang terbang di langit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun