Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu dalam Gelap Malam

18 Agustus 2024   00:09 Diperbarui: 18 Agustus 2024   00:11 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rindu dalam Gelap Malam

Dalam sepi malam yang kelam,
Rindu tersirat di antara bayang-bayang,
Perhatian tak datang tanpa alasan,
Hanya dari hati yang takut kehilangan.

Di bawah langit yang bisu,
Kenangan menusuk relung kalbu,
Setajam pisau yang terhunus di dada,
Tetaplah merawat luka dengan bijaksana.

Tak perlu membenci sang penikam,
Karena kasih sayang tak pernah padam,
Luka adalah pelajaran, bukan beban,
Di balik derita, ada kekuatan yang terpendam.

Biar malam menjadi saksi,
Bahwa rindu ini bukan sekadar mimpi,
Tetaplah berbuat baik meski tersakiti,
Karena cinta yang tulus tak pernah mati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun