Dalam sepi malam yang kelam,
Rindu tersirat di antara bayang-bayang,
Perhatian tak datang tanpa alasan,
Hanya dari hati yang takut kehilangan.
Di bawah langit yang bisu,
Kenangan menusuk relung kalbu,
Setajam pisau yang terhunus di dada,
Tetaplah merawat luka dengan bijaksana.
Tak perlu membenci sang penikam,
Karena kasih sayang tak pernah padam,
Luka adalah pelajaran, bukan beban,
Di balik derita, ada kekuatan yang terpendam.
Biar malam menjadi saksi,
Bahwa rindu ini bukan sekadar mimpi,
Tetaplah berbuat baik meski tersakiti,
Karena cinta yang tulus tak pernah mati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H