Seonggok Daging dan Jiwa Luhur
Seonggok daging yang berjalan,
Dalam dunia penuh kilauan,
Uang dianggap kuasa,
Namun diri sendiri, siapa yang bisa menguasai?
Lidah, bagai pedang tak kasat mata,
Pikiran berkelana tanpa arah,
Hati kadang terombang-ambing,
Siapa yang mampu menahan gelora ini?
Banyak yang jatuh dalam pesona dunia,
Namun jiwa-jiwa luhur tetap tenang,
Mengendalikan diri dalam arus deras,
Tak tergoyahkan oleh nafsu dan keserakahan.
Salam bagi mereka yang berjiwa suci,
Yang menaklukkan diri sebelum menaklukkan dunia,
Salam Rahayu, bagi hati yang bijaksana,
Mengendalikan seonggok daging menuju kearifan hakiki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H