Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menyucikan Hati

10 Agustus 2024   21:35 Diperbarui: 10 Agustus 2024   21:38 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menyucikan Hati

Sekotor apapun hati ini kelam,
Tak berarti ia tak bisa bercahaya,
Dengan kebaikan yang kita siram,
Lambat laun ia akan terjaga.

Sekotor apapun hati, pasti bisa bersih,
Dengan tetesan kebaikan, hati akan tercuci.
Seperti tanah tandus, yang disirami hujan,
Akan menghijau, penuh kehidupan.

Setiap tetes kebaikan kecil,
Laksana embun yang menyucikan pagi,
Jangan pernah berhenti, jangan lelah,
Walau kadang tampak tiada arti.


Hati bagai lautan, kadang tenang kadang bergelombang,
Namun dengan terus menerus dibersihkan,
Akan kembali jernih, seperti air mata yang suci.


Kebaikan adalah ombak yang membawa berkah.
Teruslah berbuat, sekecil apapun,
Karena dalam benih kebaikan itu,
Hati kita akan menemukan terang,
Menjadi bersih, seputih salju.

Kebaikan tak harus besar,
Sebuah senyuman, kata-kata yang lembut,
Atau tindakan kecil yang tulus,
Sudah cukup membuat hati seseorang bahagia.

Jangan ragu, jangan menyerah,
Sekotor apapun, masih ada harapan,
Kebaikan adalah jalan untuk kembali,
Pada kemurnian hati, pada cahaya abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun