Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terhunus Rembulan malam

6 Agustus 2024   21:58 Diperbarui: 6 Agustus 2024   22:00 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terhunus Rembulan Malam

Dalam gelapnya malam,
Rembulan terhunus tajam,
Menyinari langkah yang muram,
Menghapus duka, mengusir kelam.

Cahaya perak membelah sepi,
Menggenggam harapan di ujung mimpi,
Menembus kabut, meretas sunyi,
Mengajarkan cinta tanpa tepi.

Rembulan malam, saksi bisu,
Pemulihan luka yang tak pernah lekang,
Doa-doa yang menggapai langit biru,
Pengampunan, pertobatan sejati, menjelang.

Di bawah sinarmu yang lembut,
Jiwa-jiwa bangkit dari lumpur dosa,
Menghadirkan cahaya di tengah gelut,
Menuju fajar dengan hati penuh asa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun