Rubik Rindu
Aku adalah aku, kepingan puzzle yang hilang,
Mencari sang pemilik, dalam sunyi malam.
Doa-doa menjadi bahasa-bahasa sunyi,
Mengalun lembut, menembus dinding hati.
Waktu malam terasa begitu panjang,
Menghitung detik, menanti mentari pagi.
Dalam gelapnya, rindu menjadi bintang,
Bersinar terang, menerangi hati yang sepi.
Seperti rubik yang tak kunjung terpecahkan,
Aku berusaha menyusun kembali potongan-potongan hati.
Mencari makna di setiap pertemuan dan perpisahan,
Dalam harapan, cinta akan menyatukan kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H