Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cakrawala Pagi

26 Juli 2024   06:01 Diperbarui: 26 Juli 2024   06:03 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cakrawala pagi, saksi bisu perjuangan,
Embun dingin, simbol rintangan yang harus dihadapi.
Namun, dalam jiwa, api semangat berkobar,
Menantang dingin, meraih mimpi yang tergambar.

Dengan nada merah, sapaan dingin
Bersama embun yang tertiup angin, meresap
Daging menusuk, tulang kering...
Jika Anda telah melewati jalan surgawi, hasilnya tidak terbatas

Fokus pada ras Anda sendiri, impikan impian Anda sendiri
Jalani hidupmu, tetaplah di jalurmu
Dengan begitu, Anda tidak akan salah arah
Kemacetan lalu lintas berkurang jika Anda tetap berada di jalur Anda, tanpa batas kecepatan

Perlombaan ini adalah milikmu untuk dijalankan
Ambil jalan yang benar, dan bersiaplah
Dapatkan sasaran Anda, bersiaplah, dan LARI!

Seperti embun yang menguap di sinar mentari,
Ku akan hadapi tantangan, berdiri tegar.
Dalam lautan manusia, ku cari jalanku sendiri,
Dengan langkah pasti, menuju puncak mimpi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun