Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Detik Demi Detik

26 Juli 2024   01:01 Diperbarui: 26 Juli 2024   01:05 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Detik demi Detik

Waktu berlalu, detik demi detik,
Sebuah tarian semesta yang tak pernah berhenti.
Kita, penari dalam panggung waktu,
Menari dengan irama yang tak terduga.

Kita kumpulkan bulir-bulir waktu,
Merangkai mimpi, harapan, dan cinta.
Namun, kerap kali kita lupa,
Untuk apa kita hidup, apa tujuan kita.

Luka menggores, meninggalkan bekas,
Trauma membelenggu, menghambat langkah.
Tapi, ingatlah, waktu terus berjalan,
Jangan biarkan masa lalu menghalangi.

Percayalah pada diri, pada kekuatan di dalam,
Bangkitlah, hadapi tantangan dengan gagah.
Pilihlah harapan, bukan keputusasaan,
Karena di balik kesulitan, ada pelangi.

Yang fana adalah waktu, memang benar,
Tapi semangat kita, takkan pernah mati.
Mari manfaatkan setiap detik,
Untuk hidup yang lebih berarti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun