Puisi: Permenungan Diri di Hari Anak Nasional
Dunia Digital Memikat, Membawa Dampak yang Tak Terlihat
Di Hari Anak Nasional, aku merenung pilu,
Melihat anak-anak terpaku, di layar digital yang kelam.
Jari-jari mungil menari, di dunia maya yang penuh ilusi,
Terlena dalam kecanduan, tanpa henti, tanpa peduli.
Masa Kanak-Kanak yang Hilang
Tawa dan canda sirna, digantikan keheningan,
Dunia luar terlupakan, tergantikan imajinasi yang kelam.
Masa kanak-kanak yang indah, terbuang sia-sia,
Terperangkap dalam jerat gadget, tanpa makna dan bahagia.
Bahaya Mengintai di Balik Layar
Bahaya mengintai, di balik layar yang indah,
Keterampilan sosial terkikis, kesehatan mental terancam.
Mata lelah, tubuh bungkuk, pikiran kacau,
Masa depan terancam, oleh kecanduan yang membahayakan.
Mari Selamatkan Anak-Anak Kita
Marilah bangkit, wahai orang tua dan pendidik,
Selamatkan anak-anak kita, dari jeratan gadget yang kelam.
Berikan mereka ruang untuk bermain, belajar, dan berkreasi,
Bantu mereka menemukan kebahagiaan, di dunia nyata yang penuh warna.
Hari Anak Nasional, Saatnya Bertindak
Hari Anak Nasional, bukan hanya tentang perayaan,
Tapi tentang refleksi dan aksi, untuk masa depan generasi penerus bangsa.
Marilah kita ciptakan dunia yang ramah anak,
Bebas dari kecanduan gadget, penuh cinta dan kasih sayang.